Tuesday, September 18, 2012

Hargailah Setiap Kesempatan


Pepatah negeri Cina mengatakan, “Cintailah apa yang Anda kerjakan, dan Anda tidak pernah harus bekerja sehari pun seumur hidup Anda.” Nasihat yang bagus, namun tidak sepenuhnya benar. Tidak untuk setiap orang.
Bagaimana dengan seseorang yang kurang beruntung dan terpaksa harus bekerja apa pun agar dapur tetap mengepul? Adakah jalan menuju sukses bagi orang-orang yang berada dalam posisi seperti itu? Apakah strategi sukses bagi orang yang memulai dari nol, bahkan negatif?
Kuncinya terletak pada topik hari ini, yaitu: “Hargailah setiap kesempatan.”
Anda mungkin tidak bisa memilih saat ini. Anda tidak mencintai apa yang Anda kerjakan, tapi tidak banyak yang bisa Anda perbuat. Tapi bagaimanapun, bukan berarti Anda harus menyerah. Alih-alih berpikir Anda terperangkap di dalam situasi ini, hargailah kesempatan yang Anda miliki sekarang. Kesempatan membangun hidup, masa depan, kesehatan, kesuksesan dan kesejahteraan. Anda tidak suka mengetuk pintu? Setidaknya cintailah kesempatan yang ada di balik pintu itu.
Seseorang pernah bertanya, “Pekerjaan saya memasukkan lembaran demi lembaran data ke komputer. Benarkah saya harus menyukainya?” Tidak. Namun jika ini kesempatan pertama Anda untuk mendaki tangga kesuksesan, Anda akan bilang, “Saya senang seseorang memberikan saya kesempatan ini. Saya akan mengerjakannya dengan baik dan sepenuh hati. Ini hanya batu loncatan dan saya tidak akan lama di sini.”
Kenyataannya, dalam kehidupan setiap orang… peluang datang silih berganti. Jika Anda melihat posisi Anda hanya sebagai salah satu titik dalam deretan kesempatan yang ada,Anda akan mulai menumbuhkan kepercayaan diri. Anda akan beralih dari seorang yang skeptis menjadi yakin dan percaya. Setiap interaksi yang Anda lakukan bisa membuka peluang yang tak terkirakan sebelumnya. Tak terbatas apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Mungkin Anda akan bertemu pasangan hidup. Mungkin seorang teman baik. Mungkin seorang rekan usaha untuk tahun-tahun berikutnya.
Masalahnya, banyak orang yang tidak siap ketika kesempatan berikutnya datang. Banyak yang bahkan tidak bergeming saat peluang itu datang mengetuk pintu mereka.
Apakah Anda sudah mempersiapkan diri dengan baik dan bergerak begitu kesempatan itu muncul?


Permulaan yang baru


“Tidak mudah mengubah lokasi Anda saat ini, tapi Anda bisa mengubah arah dalam sekejap.”
Coba baca kutipan di atas sekali lagi karena sangat penting.
Banyak orang menyesali hidup mereka.
Seandainya saya sedikit lebih cerdas…
Seandainya saya keturunan orang kaya…
Seandainya saya bisa berbahasa Jepang…
Dan ribuan perandaian yang lain. Saya yakin Anda mengenal beberapa orang seperti itu, mereka tidak sabar, mereka menginginkan hasil secepat mungkin.
Anehnya, orang yang sama tidak mengerti makna waktu, mereka membuang – buang waktu, mereka menolak berbuat apa-apa, padahal… semakin lama mereka terbuai dalam fantasi, semakin lama pula mereka harus menunggu sebelum menikmati tujuan yang mereka idam-idamkan.
Tidak ada orang yang bisa mengubah kondisi saat ini. Anda tidak bisa mengubah lokasi Anda saat ini. Jika Anda sedang berada di Jakarta, Anda tidak bisa sampai ke Bandung dalam satu detik.
Namun, Anda bisa mengubah arah kapan pun…
Cari jalan tol terdekat. Putar balik motor. Naik ke bus dengan tujuan yang benar. Lalu dalam sekitar 2 jam, Anda akan tiba di Bandung.
Ingatlah, tidak peduli bagaimana posisi Anda, tidak ada yang bisa mengubahnya dalam sesaat. Tapi Anda selalu bisa mengubah arah dan bergerak lebih dekat ke tujuan Anda dalam sekejap.
Banyak orang menunggu tahun baru untuk menentukan arah hidup. Tidak ada aturan yang mengharuskan Anda berbuat demikian.
Anda selalu bisa memiliki permulaan yang baru, mulailah sekarang juga, Makin cepat, makin baik.

sumber : Permulaan yang baru

Friday, September 14, 2012

Kisah Uang 1000 dan 100.000

Uang kertas Rp.1000 dan Rp.100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak serta diedarkan oleh Bank Indonesia. Secara kasat mata mereka memang tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Secara bersamaan mereka dibuat, keluar dan beredar di tengah-tengah masyarakat melalui Bank Indonesia.
Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja mereka bertemu di salah satu dompet seorang anak muda. Kemudian, terjadilah percakapan diantara mereka,
Rp.100.000 bertanya kepada Rp.1000. “Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau?!”.

Lalu di jawab oleh uang Rp.1000, “Karena, setelah aku keluar dari Bank, aku langsung berada di tangan orang-orang bawahan. Dari tukang becak, tukang ojek, tukang parkir, penjual sayur, penjual ikan, bahkan sampai di tangan pengemis”.
Lalu uang Rp.1000 bertanya kembali kepada Rp.100.000. “Kenapa kamu masih tampak kelihatan seperti masih baru, rapi dan bersih??”.
Di jawab oleh uang Rp.100.000. “Karena begitu aku keluar dari bank, aku langsung di sambut wanita-wanita cantik, dan aku beredar di mall, restoran mahal, atau hotel berbintang. Keberadaanku sangatlah di jaga dan terkadang jarang keluar dari dalam dompet”.
Lalu uang Rp.1000 bertanya lagi, “Pernahkah kamu mampir di tempat ibadah?”.
“Belum pernah”, kata si Rp.100.000.
Lalu Rp.1000 pun berkata, “Ketahuilah, meskipun keadaanku sekarang seperti ini, namun setiap hari aku selalu mampir di masjid-masjid, berada di tangan anak-anak yatim. Bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidaklah di pandang sebagai nilai oleh para manusia, namun aku di pandang sebagai MANFAAT”.
Akhirnya,, menangislah Rp.100.000. Karena ia tersadar telah merasa besar, hebat, tinggi, tapi tidaklah begitu bermanfaat selama ini.

10 Negara terkaya di dunia

kalau bicara negara kaya ,sebenarnya indonesia salah satu negara kaya di dunia di tinjau dari berbagai segi berbagai segi kehidupan.tapi entah mengapa negara kita belum masuk menjadi negara kaya?.Berikut ini beberapa negara kaya di dunia.

1.Amerika sarikatAmerika sarikat merupakan negara terkaya di dunia dengan GNP mencapai US$ 12.46 triliun
2.JepangPosisi kedua di tempati negara di asia timur ini.Jepang memiliki GNP US$ 4.51 triliun.padahal negara ini pernah hancur oleh bom atom.
3.JermanSama halnya seperti jepang.jerman juga pernah mengalami masa sulit ketika mereka terpaksa di bagi 2 untuk Uni sovyet dan USA.baru tahun 1990-an mereka bergabung kembali menjadi satu Negara.jerman memiliki GNP US$ 2.78 triliun.4.InggrisBiarpun nich negara pernah ménjajah hampir 1/3 belahan dunia,tapi tidak membuatnya negara terkaya di dunia .inggris berada di urutan ke empat dengan GNP S$ 2.19 triliun.
5.PerancisNegara yang terkenal dengan gaya ciumannya ini memiliki GNP US$ 2.11 trliun.Negara yang terkenal akan kekaisaranya memiliki GNP S$ 2.72 triliun.6 Italia7.Spanyol
Spanyol memiliki GNP US$ 1.124 triliun.8.Kanada
Negara di utara Amerika Sarikat ini.walaupun bertetangga dengan USA tidak membuat GNP mereka tinggi.kanada memiliki GNP US$ 1.115 trliun.
9.BrazilSebenarnya di lihat dari kondisi sosial masyarakatnya Brazil masih di kategorikan negara berkembang sama halnya dengan Indonesia .namun Brazil memiliki angka GNP yang cukup fantastis yaitu US$ 794,10 miliar.
10.Korea selatan
Negara ini bernasib sama dengan jerman .hanya negara ini sampai saat ini masih terpisah dengan negara sejirannya,korea utara.korea selatan memiliki GNP US$ 794.miliar.

Sumber:Kaskus.

Aku Cinta Buatan Indonesia

Aku cinta ,semua cinta ,buatan indonesia(ACI)dulu acara ini di siarkan stasiun TVRI,yang menampilkan semua tentang indonesia,pokoknya indonesia banget deh.kalau tahunnya aku lupa mungkin era 80-an.

Aku tinggal di al Qattara,distrik al ain,tepat sekitar 100 m dari tempat tinggalku adalah Border(perbatasan)yaitu negara oman yang beribukota MUskat.sepintas kalau ku lihat oman sama saja dengan uae.Namun dari sisi mata uang nilai tukar uang negara oman lebih besar sedikit dari Dirham nya UEA.Tak heran setiap akhir pekan banyak penduduk dari oman yang datang ke UEA khususnya Al AIn karena memang jarak yang begitu dekat,tinggal stempel visa saja,untuk sekedar jalan-jalan atau belanja.akhir pekan di negara-negara timur tengah umumnya pada hari jum’at bukan hari minggu seperti di negara kita jadi kalau hari jum’at tiba jalan-jalan ramai karena setiap orang ingin menikmati hari liburnya.
kita pun gak mau kalah sama warga oman dengan jalan-jalanya.bersiap siap juga untuk jalan-jalan kemana lagi kalau bukan ke Abu dabhi sekalian jumpa teman di sana.setelah sampai di kota Abu dabhi salah satu temanku ada yang ingin menbeli sepatu,biar keren katanya….dalam hati ganjen banget nih orang.masuklah kami ke salah satu mall yang ada di kota Abu dabhi tersebut kalau gak salah namanya AL WARDAH MALL.

setelah cari -cari kami pun masuk ke sebuah toko sepatu sport yang cukup familar bagi penikmat barang-barang bermerk.lihat-lihat dan mencoba karena gak ada sepatu yang di taksir oleh temanku itu kami pun pindah ke toko di sebelahnya.biasa di sini pun sama lihat dan mencoba.sedang asyik duduk sambil nunggu temanku mataku tertuju pada salah satu sepatu yang desainya cukup bagus dan kereeeen abis.
Hai ente coba dah sepatu ini oke kan,kalau kata mas Arya kamandanu mah cucook boo.gimana oke kan modelnya keren gak norak.dan ketika mau lihat buatan mana sihh ada sepatu sekeren ini paling -paling buatan italia dalam hati,dan………………..??????Astaga kami pun terkejut ternyata Made In Indonesia.langsung dah ane tunjukkin sepatu itu ke teman-teman ane yang orang india dan philipina dengan rasa bangga,ternyata ada produk indonesia sekeren ini.


setelah Lunch kita pun melanjutkan perjalanan untuk bertemu teman yang kita sudah janji untuk datang gak enak kan janji adalah hutang.teman kita ini orang bule seperti yang di ceritakan temanku sebelumya.setelah sampai bukanya di sambut malah di sambit katanya kita semua gak pada on time,memang orang bule sangat menghargai waktu “Time Is money”.kami pun semua minta ma’af untungnya dia mau ma’afin,dalam hati rata-rata kan orang indonesia jam nya jam karet (gak semua).Ternyata si bule tau banyak tentang indonesia dari A sampai Z.dari budaya indonesia.makanan,ragam suku,wisata dan tari-tarian asli indonesia.karena dia suka semua tentang indonesia di samping pernah tinggal di Lombok NTB,yang cukup lama.kita aja yang orang indonesia asli gak segitunya.

Setelah ngobrol ngalor,ngidul,ngetan,ngalor kami pun berpamitan untuk pulang takut ketinggalan kereta ehhh salah bus.esoknya ada pintu di ketuk dari luar ,lantas ane buka pintu itu ternyata teman ane yang orang philipina.mayoritas orang philipina cukup banyak di tempatku bekerja ,tapi dia gak kemayu seperti yang di ceritakan mas mukti ali,ada juga sich.
p:”yadi come a want to show you something”
ane:”what you want show me please”
P :”just a minute my freinds”
ane:yaalah….sura-sura.”
P :”sabar……saba”r
P :”this one”
ane:”only shoe”

ane kira apa’an gak taunya cuma sepatu emang sih sepatunya keren tapi begitu ane lihat periksa ternyata Made in indonesia lantas ane pun smile “smile bring injurid” kata om magi z.
ketika ane tanya kenapa ente beli sepatu buatan indonesia ,dia bilang sih modelnya keren ,padahal harga sepatu tersebut cukup mahal.
Nah jadi udah pada tahu kan gak semua loh produk buatan kita kalah dengan negara lain.orang lain aja suka buatan indonesia kenapa kita enggak.kalau bukan kita siapa lagi yang mencintai produk dalam negeri.
si bule pake produk indonesia gak yaah…..?

terima kasih

San Diego Hills,Makam Mewah Di Indonesia

San Diego Hills,Makam Mewah Di Indonesia

Mendengar kata makam ,boleh jadi sebagian besar orang akan mengindentikkan dengan suasana menyeramkan.Pemakaman sebagai tempat peristirahatan terakhir sering di sandarkan pada kata angker.Di tambah lagi dengan tayangan televisi atau film yang banyak mengambil lokasi syuting di arena pemakaman sebagai contoh beberapa judul film nasional seperti Hantu jeruk Purut serta Terowongan Casablangka,yang konon merupakan kawasan pemakaman yang terkenal angker bagi warga ibukota.sedangkan Terowongan Casablangka dahulunya adalah area pemakaman yang di pindahkan untuk pembuatan jalan(terowongan). 
San Diego Hills,Memorial Park and Puneral Homes,merupakan sebuah lokasi pemakaman mewah seluas 500 hektar di karawang barat,jawa barat.Tempat peristirahatan ini jauh dari suasana angker seperti makam pada umumnya.lingkungan tempat pemakaman ini terlihat megah,bersih,representative,dan menyenangkan.Kompleks makam mewah ini juga merupakan kawasan pemakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas seperti taman pemakaman ekslusif,danau seluas 8 hektar,kapel,tempat ibadah,restoram,jogging track,kolam renang,florist dan gift shop,padang rumput asri untuk kegiatan luar ruang,hingga gedung serba guna berkapasitas 250 orang. 
 Kompleks pemakaman seluas 500 hektare di wilayah Karawang,Jawa Barat,ini merupakan proyek property prestisius PT Lippo Karawaci Tbk.San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes sejak awal di desain lewat studi mendalam dengan mengadopsi taman pemakaman terkemuka dunia,Forest Lawn Memorial Parks dan Mortuaries di California,Amerika Sarikat(AS). Karena itu,jangan pernah membayangkan sebuah suasana angker di kawasan ini.
seperti disebutkan dalam situs resminya,San Diego Hills merupakan kawasan pemakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas seperti pemakaman eksklusif,danau seluas 8 ha,kapel,musholla,restoran italia,kolam renang,toko bunga(florist),dan toko cendera mata(gift shop),padang rumput asri bagi aktivitas alam bebas(outdoor activity),hingga gedung serbaguna berkapasitas 250 orang.kawasan ini juga kerap dugunakan bagi mereka yang melangsungkan pernikahan.
 Kompleks pemakaman seluas 500 hektare ini seakan memberikan pesan bahwa orang yang akan dikubur akan dengan mudah dikunjungi semua kerabat dengan penuh gembira.”Sebuah tempat yang pantas untuk mengantar dan mengenang kepergian mereka menuju alam keabadian,sekaligus nyaman di kunjungi seluruh keluarga yang di tinggalkan”begitu tulis pengelola di halaman situs resminya. 
  Di San Diego Hills ada berbagai pilihan lokasi .pilihan ini biasanya sesuai dengan corak kepercayaan masyarakat.Misalnya,makam di pemakaman islam akan mengarah ke kiblat yang telah di tentukan .Begitu juga dengan lokasi lain yang menampilkan cirri khas kepercayaan penganutnya.selayaknya fasilitas yang di berikan,tidak heran jika sepetak makam di tempat ini harganya jauh lebih mahal dari makam lain di Indonesia .
Tipe Single Burial Muslim,yaitu mansion Isya harganya mencapai Rp 30 Jutaan(net price),Mansion Al Maajid Rp 25,9 jutaan,dan Mansion Wisdom Rp 22,2 jutaan.Jika membeli Sembilan unit Mansion Al Maajid harganya mencapai Rp 148 jutaan. Sementara,tipe Single Burial Universal,yaitu Mansion Soverignty harganya Rp 32,3 jutaan,Mansion Peacefulness Rp 23,2 jutaan,dan Mansion light Light Rp 22,8 jutaan.Adapun,tipe Semi Private(dua makam)harganya bisa mencapai Rp 100 juta dan tipe Private Estate sekitar Rp 500 juta.Makam yang termahal disebut-sebut mencapai miliaran rupiah. 
Wajar jika yang layak menjadi penghuni hanyalah mereka yang berkantong tebal.Kendati begitu,kelurga yang memakamkan anggota keluarganya di pekuburan ini tidak perlu membayar pajak tahunan seperti yang diterapkan pemakaman umum yang dikelola pemerintah. Sebab, pengelola telah menyatakan bahwa keluarga yang ditinggalkan tidak perlu membayar biaya tambahan selain ongkos yang telah di bayar pertama kali.Biaya perawatan termasuk dalam harga tersebut.Malah,untuk setiap satu unit yang dibeli.pembeli mendapatkan satu sertifikat. Hal ini tentunya membuat calon penghuni tidak khawatir tentang masa depan”istana abadi”mereka.Keluarga tidak perlu khawatir jika tidak sempat membrsihkan makam,atau khawatir makam akan digusur.Karena harga yang telah mereka bayarkan telah menjamin tempat peristirahatan terakhir keluarga mereka aman. 
Sumber:Islahuddin,seputar indonesia

5 Kualitas Pensil

Melihat Neneknya sedang asyik menulis Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?"

Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."

"Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung.

Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."

"Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi

"Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih

"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

"Nah, bagaimana Adi? Apakah kau mengerti apa yang Nenek sampaikan?"

"Mengerti Nek, Adi bangga punya Nenek hebat dan bijak sepertimu."
Begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang ternyata mengandung filosofi kehidupan dan menyimpan nilai-nilai yang berguna bagi kita. Semoga memberikan manfaat.

source:http://another-reni.blogspot.com

Bola Golf ...

Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat.

Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf.
Kemudian berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh...... ?
Mereka setuju !!!!

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??
Mereka setuju !!!

Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.
Para murid berkata, "Yes"...!!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa....

"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. "

"Bola2 golf adalah hal yg penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan.
"Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu msh ttp penuh."

"Batu2 koral adalah hal2 lain, spt pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal2 yg sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf..

Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.
"Bermainlah dgn anak2mu."
"Luangkan waktu utk check-up kesehatan."
"Ajak pasanganmu utk keluar makan malam"
"Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf.

Hal2 yg benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.

"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sdh sgt penuh, tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama sahabat".

Pidato menakjuban anak 12 tahun di ruang sidang PBB…

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki,
seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental
Children's Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri
untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah
lingkungan.
Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB,
dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah
pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa
pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga
bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai
ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan
tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.
Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.
Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.
Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.
Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?
Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!
Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.
Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.
Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .
Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.
Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi
PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya
dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang
yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan
yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.
Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:
" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri
karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan
isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak
yang berusia 12 tahun "

MENCINTAI KEHIDUPAN DAN HIDUP

Saat itu aku anak tunggal yang punya segala sesuatu yang kuinginkan. Tapi bahkan seorang anak kaya yang cantik dan manja pun juga bisa merasa kesepian sekali-kali, jadi ketika ibu memberitahuku bahwa ia hamil, aku benar-benar luar biasa gembiranya, wuihhh... begitu penuh suka cita. Aku mulai membayangkan kau, bakal betapa bagusnya dan bagaimana kita ini akan selalu bersama-sama dan kau akan begitu mirip menyerupai aku.

Jadi, ketika kau lahir, kuamati tangan-tanganmu yang kecil mungil dan dengan bangga kau kutontonkan pada sahabat-sahabatku. Mereka menyentuhmu dan kadang-kadang mencubitmu, tapi kau tak pernah bereaksi. Waktu kau lima bulan, beberapa hal mulai meresahkan ibu. Kau tampaknya begitu diam, hampir-hampir tak pernah bergerak dan seakan mati rasa, dan tangismu itu begitu aneh bunyinya, mirip-mirip seperti anak kucing.

Akhirnya kami membawamu ke dokter. Sampai ke dokter ketigabelas
mengamatimu tanpa suara dan berkata bahwa kau mengidap sindroma "cry du chat" (kri-du-sya) --- (tangisnya kucing dalam Bahasa Perancis).

Saat aku tanya apa artinya itu, ia menatapku, penuh belas kasih dan dengan lembut berkata, "Adikmu tak pernah akan mampu berjalan atau bicara."

Dokter itu bilang, ini suatu kondisi yang menimpa satu dari 50.000
kelahiran, menyebabkan korban jadi terbelakang dan cacat. Ibu jadi kaget sekali dan naik darah, ia marah-marah. Kupikir itu kurang adil.

Waktu kami pulang, ibu menggendongmu dalam tangannya dan mulai
menangis. Aku melihatmu dan menyadari bahwa omongan-omongan akan beredar bahwa kau tak normal. Jadi, untuk mempertahankan popularitasku, aku lakukan apa yang tidak termakan akal sehat, kuanggap kau bukan lagi milikku. Ayah dan ibu tidak tahu soal ini, tapi aku mengeraskan diriku agar tidak mencintaimu selama kau tumbuh.

Ibu dan ayah mengucurimu dengan cinta kasih dan perhatian dan itu
membuatku pahit getir. Dan dengan berlalunya tahun demi tahun, kepahitan itu berubah menjadi kemarahan, dan kemudian menjadi kebencian. Ibu tak pernah melepaskan harapan terhadapmu. Ia tahu ia harus melakukan dan bertahan demi kamu. Setiap kali ia letakkan mainanmu ke bawah, kau akan bergulingan dan bukannya merangkak. Kulihat hati ibu patah hancur setiap kali ia menyimpan mainan mainanmu, dan mengikatkan potongan plastik stirofom di perutmu agar kau tak bisa mengguling. Tapi kau tetap berjuang dan kau menangis begitu menyayat hati dalam nada dan bunyi yang teramat
memilukan hati, bunyi tangis anak kucing.... Tapi meski demikian, ibu tetap bertahan dan pantang menyerah.

Lalu pada suatu hari, kau mengalahkan segala omongan para doktermu soal kau cuma bisa merangkak. Saat ibu melihat hal ini, ia tahu bahwa kau akhirnya pasti akan bisa berjalan. Jadi saat kau masih merangkak ketika usiamu sudah empat tahun, ia menaruhmu di atas rumput cuma dengan memakai popok, tahu bahwa engkau tak senang dan benci tiap kali merasakan tusukan rumput pada kulitmu. Lalu ia akan meninggalkan kau di situ begitu saja.

Aku terkadang mengawasimu dari jendela dan bahkan tersenyum melihat ketidaksenanganmu. Kau akan merangkak ke tepi jalan setapak, dan ibu selalu mengembalikanmu. Lagi dan kembali lagi, ibu mengulangi ini terus menerus di atas rerumputan. Sampai pada suatu hari, ibu melihat kau, Patrick, mengangkat dirimu berdiri dan jalan ter-tatih-tatih keluar dari rumput secepat kaki kecilmu bisa mengangkatmu.

Begitu penuh suka cita, ibu tertawa dan menangis, memanggilku dan ayah agar datang. Ayah memelukmu dan menangis begitu bebasnya. Aku mengawasi dari jendela kamar tidurku peristiwa yang begini menyentuh dan meluluhkan hati ini. Tahun-tahun berikutnya, ibu mengajarimu berbicara, membaca dan menulis. Sejak saat itu, sekali-kali aku lihat kau berjalan di luar, menciumi harumnya bunga-bunga, mengagumi burung-burung , atau cuma bersenyum, tertawa
sendiri.........

Aku mulai melihat keindahan dunia di sekitarku, kesederhanaan dan
kepolosan hidup ini dan segala keajaiban dunia ini lewat matamu. Saat itu barulah aku menyadari bahwa sesungguhnya engkau saudaraku dan tak perduli betapa banyaknya aku berusaha untuk membencimu, aku tidak bisa sebab aku telah tumbuh untuk mencintaimu. Hari-hari berikutnya, kita kembali saling berhubungan. Aku membelikanmu mainan dan memberikan seluruh cinta yang pernah bisa diberikan oleh seorang kakak perempuan pada adik lakinya. Dan kau akan membalas mengimbaliku lewat senyum dan dekapanmu. Tapi aku rasa, kau memang tak ditakdirkan untuk benar-benar menjadi milik kami.

Pada hari ultahmu yang kesepuluh, kau rasakan sakit kepala hebat.
Diagnosa para dokter? Leukemia. Ibu cuma terperangah, napasnya begitu tersendat-sendat dan ayah memeluknya, sementara itu aku bergumul dan berjuang keras sekali untuk menahan keluarnya air mataku. Saat itulah, aku begitu mencintaimu. Dan aku tidak tahan untuk pergi meninggalkanmu.

Lalu para dokter memberitahu kami bahwa satu-satunya harapanmu ialah transplantasi sumsum tulang. Kamu menjadi subjek bagi pencarian donor darah secara nasional. Lalu, saat kami akhirnya menemukan yang cocok, ternyata kau sudah terlanjur demikian parah sakitnya. Dokter-dokter dengan berat hati membatalkan operasi itu.

Sejak saat itu, kau menjalani kemoterapi dan radiasi. Sampai pada
akhirnya, kau masih tetap meneruskan bertahan menguber hidup. Hanya sekitar satu bulan sebelum kau meninggalkan kami, kau minta padaku untuk membuat sebuah daftar segala hal yang kau ingin lakukan apabila kau meninggalkan rumah sakit.

Dua hari setelah daftar itu terselesaikan, kau meminta agar dokter-dokter melepaskan kau pulang. Di situ, kita makan es krim dan kue, berlarian di rumput, menaikkan layangan, pergi memancing, saling bergantian mengambil foto dan membiarkan balon-balon gas lepas membubung pergi. Aku masih ingat pembicaraan terakhir kita kok. Kau malah ngomong, sekiranya kau mati, dan aku ini butuh pertolongan, aku bisa mengirimkan suatu catatan terikat pada
benang ditambatkan di balon gas dan biarkan saja terbang. Saat kau bilang itu, aku mulai menangis. Lalu engkau memelukku. Lalu, sekali lagi, untuk terakhir kalinya, engkau jatuh sakit lagi.

Malam terakhir itu, kau meminta air, kau minta punggungmu digosok, kau jadi manja minta diemong kayak bayi lagi. Akhirnya, kau mengalami kejang-kejang dibarengi air mata yang mengaliri mukamu. Belakangan, di rumah sakit, kau berjuang berusaha berbicara, tapi kata-katamu tak mau keluar. Aku tahu apa yang ingin kau katakan.

"Aku mendengar kok, omonganmu.." aku berbisik. Dan untuk terakhir
kalinya, aku berkata, "Aku akan selalu mencintaimu dan aku tak pernah akan melupakanmu. Janganlah takut ya... Kau sebentar lagi akan bersama Tuhan di surga." Lalu, dengan air mata deras berderai, aku memandangi seorang bocah laki-laki yang paling tabah yang pernah kukenal, akhirnya berhenti bernafas.
Ayah, ibu, dan aku sendiri menangis dan menangis terus sampai se-
akan tak ada lagi air mata tersisa. Patrick akhirnya kau hilang, pergi
meninggalkan kami semua. Mulai saat itu, engkau adalah sumber inspirasi bagiku. Kau menunjukkanku bagaimana mencintai kehidupan dan hidup, dan menghidupinya sepenuhnya.

Dengan kesederhanaan dan kejujuranmu, kau telah menunjukkan aku
sebuah dunia penuh cinta dan kepedulian. Dan kaulah yang membuatku sadar bahwa hal yang terpenting di dalam hidup ini ialah terus mengasihi tanpa bertanya mengapa dan bagaimana dan tanpa menetapkan batas-batas apapun.

Dengan surat dan balon ini, aku terbang dan layangkan cinta kasihku kepadamu. Terima kasih padamu, adik kecilku, untuk segalanya.

Kisah Karpet

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,

salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu
artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV,
karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4. Untuk Tagihan kartu kredit yang cukup besar,
karena itu
artinya saya harus bekerja untuk bayar cicilan

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu
artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan,
karena itu
artinya saya cukup makan

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu
artinya saya masih mampu bekerja keras

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu
artinya masih ada kebebasan berpendapat

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk dst...

(Dari milis Air Putih)

SEBUAH KISAH IRONIS DI IRLANDIA UTARA

Saya ibu terburuk di dunia ini. Oh Tuhan biarlah aku menceritakan hal ini sebelum ajal menjemput.......


20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam memberi ia nama Eric. Semakin berkembang semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak/pelayan, namun suami saya Sam mencegah niat buruk saya.


Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun yang kedua setelah melahirkan Eric, saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil, saya menamakannya Angelica. Saya sangat menyanyangi Angelica demikian juga Sam,
seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian
anak yang indah-indah..... tapi tidak demikian dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya melarangnya dengan dalih menghemat keuangan keluarga dan Sam selalu menuruti perkataan saya.

Di saat Angelica berumur 2 tahun Sam meninggal dunia dan pada saat itu Eric sudah berumur 4 tahun. Keluarga kami semakin miskin disertai hutang yang semakin menumpuk. Saya mengambil sebuah keputusan yang membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya itu beserta Eric yang masih tertidur lelap, di gubuk yang terpaksa kami tinggali. Setelah saya menjual rumah untuk melunasi hutang-hutang........


Setahun.....2 tahun.........5 tahun..... 10 tahun ...... telah berlalu. sejak kejadian itu ...Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Ia seorang pendeta di gereja St. Maria. 5 tahun lamanya umur pernikahan kami, dan berkatnya sifat2 saya yang semula pemarah, egois dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit. Saya menjadi lebih sabar
dan penyanyang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami sekolahkan dia di asrama putri perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Hingga suatu malam..........
Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. wajahnya agak tampan, ia tampak pucat sekali..... ia melihat ke arah saya sambil tersenyum ia berkata, "Tante, tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada mommy" Setelah mengatakan itu ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya. "Tunggu... sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?" "Nama saya elic tante" Eric......??? Eric....... ya Tuhan kau benar-benar Eric ????? Saya langsung tersentak dan bangun. rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba teirngat kembali kisah ironis yang telah
terjadi dulu kala, seperti pemutaran film lama di kepala saya. Namun baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu. Dan saya mengambil keputusan untuk mati saja saat itu, yah saya harus mati, mati, mati..........

Se inchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke urat nadi saya, saat itu saya teringat kembali dengan Eric, yah Eric... Eric mommy akan menjemputmu Eric.......

Sore itu saya memarkirkan mobil Civic biru saya di samping sebuah gubuk dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary apa yang yang sebenarnya terjadi Mary???" "Oh Brad .. kau pasti akan membenci saya setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu kala". Tapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak......... Tapi ternyata Tuhan sungguh berbaik hati pada saya, ia memberikan suami yang begitu baik dan pengertian kepada saya......... Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti Brad dari belakang, mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang 2 meter di hadapan
saya. Dan saya mulai ingat betapa gubuk tersebut pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric.......sa.......saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu............
dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka
pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap........ Tidak terlihat apapun juga!!
Perlahan-lahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan
kecil itu, dan saya tidak melihat siapapun di dalamnya......... Hanya sepotong kain butut di atas tanah. Saya mengambilnya dan mengamatinya... air mata saya kembali mengalir, karena saya mengenali potongan kain itu adalah baju butut yang dulu dikenakan Eric
sehari-harinya...........

Beberapa saat kemudian dengan perasaan yang sulit dilukiskan saya pun keluar dari ruangan itu..... air mata saya mengalir dengan deras dan saat itu saya hanya diam saja. Saat saya dan Brad mulai naik ke mobil, meninggalkan tempat tersebut, saya melihat seseorang di belakang mobil kami dan saya sempat kaget karena keadaan saat itu sudah gelap, dan terlihat wajah orang itu begitu kotor, ternyata seorang wanita tua..... kembali saya
tersentak kaget ketika ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.... "Hei!! siapa kamu, dan mau apa kamu kemari!" Dengan memberanikan diri sayapun bertanya, "Bibi apa kamu kenal dengan seorang anak bernama Eric, ia dulu tinggal di sini!" Ia ,"kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk." "Tahukah kamu 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini. Ia terus menunggu dan memanggil mommy...... mommy, karena tidak tega saya terkadang memberinya makanan dan mengajaknya tinggal bersama saya. Meskipun saya orang miskin dan pekerjaan saya mengumpulkan sampah namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu. Sampai tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini, ia belajar menulis setiap harinya selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu ..................."

Sayapun membaca kertas itu..."Mommy mengapa mommy tidak pernah kembali lagi..... mommy marah sama eric yah... mom biarlah eric yang pergi saja, tapi mommy harus berjanji kalau mommy tidak akan marah sama eric lagi. Bye Mom..."
Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan di mana dia sekarang??? Saya akan sangat menyanyanginya sekarang. saya tidak akan meninggalkannya lagi bu... tolong katakan!! Brad memeluk saya yang bergetar keras..."

"Nyonya semua sudah terlambat, (dengan nada melembut), sehari sebelum nyonya datang
eric telah meninggal dunia. ia meninggal di belakang gubuk ini". "Tubuhnya sangat kurus , ia sangat lemah. hanya demi menunggumu ia terus bertahan di belakang gubuk ini,
tanpa berani masuk ke dalam gubuk ini. Ia takut apabila mommy-nya datang akan pergi lagi bila melihat ia disana ... Ia hanya berharap dapat melihat mommy-nya dari belakang gubuk
ini...... meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu nyonya di sana". "Nyonya dosa anda tidak terampunkan!"

Saya langsung pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi...!!

Kebahagiaan Yang Menular

Kebahagiaan Yang Menular

Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari... Memanggil taksi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu...
'Pagi yg cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil...
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dgn senang hati, Ia melajukan taksinya...
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dgn selembar 20ribuan, utk argo yg hampir 15 ribu...

'Kembaliannya buat bpk saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dgn senyum...
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu...
Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dgn tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dgn tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yg tdk punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .sprt bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mrk...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, sprt juga kesusahan, bisa menular kpd siapa saja disekitar kita...

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??

Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dgn keberadaan kita,

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jgn pernah dengki dgn kebahagiaan yg dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya

Sumber : Milis Indonesian Business Forum

Kerja Adalah Kehormatan

Kerja Adalah Kehormatan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”

”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.

”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.

”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.

”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana.

Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.

Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.

(Source by: Andrie Wongso)

PELAJARAN TERSENYUM

PELAJARAN TERSENYUM

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah. Kelas terakhir yang saya ambil adalah sosiologi. Dosen kami adalah seorang yang sangat inspiratif dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhirnya diberi nama "Tersenyum". Seluruh mahasiswa diminta untuk pergi keluar dan tersenyum kepada tiga orang dan mendokumentasikan reaksi mereka.

Saya adalah seorang yang mudah bersahabat, selalu tersenyum pada setiap orang, dan menyapa "hallo". Saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Segera setelah menerima tugas itu, saya bersama suami dan anak bungsu saya pergi ke restoran McDonald's. Waktu itu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering.

Kami berdiri dalam antrian menunggu untuk dilayani. Tiba-tiba semua orang di sekitar kami menyingkir, bahkan suami saya ikut menyingkir. Saya tidak bergerak sama sekali. Suatu perasaan panik menguasai diri saya. Saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir. Ketika itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang sangat menyengat. Tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma.

Ketika saya memandang laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri dekat dengan saya, ia "tersenyum". Matanya berwarna biru langit indah seakan berharap untuk dapat diterima. "Good day," katanya sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan. Lelaki yang kedua berdiri di belakang temannya. Tangan bergerak-gerak aneh. Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita keterbelakangan mental. Sedangkan lelaki bermata biru adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka. Wanita muda di counter menanyai pesanan lelaki itu. Yang lalu dijawabnya, "Kopi saja, nona" karena hanya itulah yang mampu mereka beli. Asal tahu saja, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, kita harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan.

Kemudian saya benar-benar merasakan desakan yang sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelaki kecil bermata biru itu. Tetapi saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya. Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan pada saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah.

Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu di atas meja. Saya menyentuh tangan tangan dingin lelaki bermata biru itu. Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang ia berkata "Terima kasih."

Saya menepuk tangannya dan berkata, "Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan." Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk, suami saya tersenyum dan berkata, "Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan." Kami saling berpegangan tangan. Saat itu kami tahu bahwa hanya karena rahmat-Nyalah kami dapat memberikan sesuatu pada orang lain. Hari itu, cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah ditunjukkan pada saya.

--------
Saya kembali ke kampus, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini di tangan. Saya menyerahkan "proyek" itu dan dosen membacanya. Kemudian ia memandang saya dan berkata, "Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?" Saya mengangguk perlahan. Kemudian ia meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami, sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan.

Dengan caraku sendiri saya telah menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari : "Penerimaan Tanpa Syarat". Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk "Mencintai Sesama Dan Memanfaatkan Benda-Benda - Bukannya Mencintai Benda Dan Memanfaatkan Sesama."

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur





Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." 

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!


Sumber Alhikmah